Kamis, 17 November 2016

PERDARAHAN TALI PUSAT

 PERDARAHAN TALI PUSAT

A.    Pengertian
            Perdarahan tali pusat adalah perdarahan yang terjadi pada tali pusat bisa timbul sebagai akibat dari pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan proses pembentukan trombus normal. Selain itu, perdarahan pada tali pusat juga bisa sebagai petunjuk adanya penyakit pada bayi.
B.     Penyebab Perdarahan Tali Pusat
Perdarahan tali pusat dapat terjadi karena robekan umbilkus, robekan pembuluh darah, setelahplkacenta previa, dan abrupsio placenta.
1.      Robekan umbilikus normal, yang biasanya terjadi karna :
a.       Partus presipitatus
b.      Adanya trauma ataulilitan tali pusat
c.       Umbilikus pendek, sehingga menyebabkan terjadinya tarikan yang berlebihan pada saat             persalianan.
d.      Kelalaian penolong persalinan yang dapat menyebabkan tersayatnya dinding umbilikus atau plasenta sewaktu SC.
2.     Robekan umbilikus normal, biasanya terjhadi karna :
a.       Adanya hematoma pada umbilikus yang kemudian hematoma tersebut pecah, namun perdarahan yang terjadi masuk kembali ke dalam plasenta. Hal ini sangat berbahaya bagi bayi karna dapat menimbulkan kematian pada bayi.
b.      Varises juga dapat menyebabkan perdarahan ketika varises tersebut pecah.
c.       Aneurisma pembuluh darah pada umbilikus, yaitu terjadi pelebaran pembuluh darah setempat saja karna salah dalam proses perkembangan atau terjadi kemunduran dinding pembuluh darah. Pada aneurisma, pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah rapuh dan mudah pecah.
 3.    Robekan pembuluh darah abnormal
Pada kasus robekan pembuluh darah umbilikus tanpa adanya trauma, hendaknya dipikirkan kemungkinan adanya kelainan anatomi pembuluh darah seperti berikut ini
a.       Pembuluh darah abdomen yang mudah pecah karena dindingnya tipis dan tidak ada perlindungan jely wharton.
b.      Insersi velamentosa tali pusat, yaitu pecanya pembuluh darah pada percabangan tali pusat sampai ke membran tempat masuknya plasenta. Umbilikus dengan kelainan insersi ini sering terdapat pada kehamilan ganda.
c.       Plasenta multilobularis, perdarahan terjadi pada pembuluh darah yang menghubungkan masing – masing lobus dengan jaringan plasenta karena bagian tersebut sangat rapuh dan mudah peceah.
4.     Perdarahan akibat plasenta previa dan aprupsio plasenta
           Perdarahan akibat placenta previa dan abrupsio plasenta dapat membahayakan bayi. Plasenta previa cendrung menyebabkan anemia, sedangkan pada kasus abrupsio plasenta lebih sering mengakibatkan kematian intrauterin karena dapat terjadi anoreksia. Lakukan pengamatan plasenta dengan teliti untuk menentukan adanya perdarahan pada bayi baru lahir dan lakukan pemeriksaan hemoglobin secara berkala pada bayi barui lahir dengan kelainan placenta atau dengan SC.
C.     Gejala perdarahan tali pusat
a.       Ikatan tali pusat lepas atau klem pada tali pusat lepas tapi masih menempel pada tali pusat.
b.      Kulit di sekitar tali pusat memerah dan lecet.
c.       Ada cairan yang keluar dari tali pusat. Cairan tersebut bisa berwarna kuning, hijau, atau darah.
d.      Timbul sisik di sekitar atau pada tali pusat.
D. Penatalaksanaan Perdarahan Tali Pusat
     1. Penanganan disesuaikan dengan penyebab dari perdarahan tali pusat yang terjadi.
     2. Untuk penanganan awal, harus dilakukan tindakan pencegahan infeksi pada tali pusat.
a.       Jaga agar tali pusat tetap kering setiap saat. Kenakan popok di bawah tali pusat.
b.      Biarkan tali pusat terbuka, tidak tertutup pakaian bayi sesering mungkin.
c.       Bersihkan area di sekitar tali pusat. Lakukan setiap kali Anda mengganti popok. Gunakan kapas atau cotton bud dan cairan alkohol 70% yang dapat dibeli di apotek.
d.      Angkat tali pusat dan bersihkan tepat pada area bertemunya pangkal tali pusat dan tubuh. Tidak perlu takut hal ini akan menyakiti bayi Anda. Alkohol yang digunakan tidak menyengat. Bayi akan menangis karena alkohol terasa dingin. Membersihkan tali pusat dengan alkohol dapat membantu mencegah terjadinya infeksi. Hal ini juga akan mempercepat pengeringan dan pelepasan tali pusat.
e.       Jangan basahi tali pusat sampai tidak terjadi pendarahan lagi. Tali pusat akan terlepas, dimana seharusnya tali pusat aka terlepas dalam waktu 1-2 minggu. Tapi, yang perlu diingat adalah jangan menarik tali pusat, walaupun sudah terlepas setengah bagian.
f.       Hindari penggunaan bedak atau losion di sekitar atau pada tali pusat.
3. Segera lakukan inform consent dan inform choise pada keluarga pasien untuk dilakukan rujukan. Hal ini dilakukan bila terjadi gejala berikut:
a.       Tali pusat belum terlepas dalam waktu 3 minggu.
b.      Klem pada pangkal tali pusat terlepas.
c.       Timbul garis merah pada kulit di sekitar tali pusat.
d.      Bayi menderita demam.
e.       Adanya pembengkakan atau kemerah-merahan di sekitar tali pusat.
f.       Timbul bau yang tidak enak di sekitar tali pusat.
g.      Timbulnya bintil-bintil atau kulit melepuh di sekitar tali pusat.
h.      Terjadi pendarahan yang berlebihan pada tali pusat. Pendarahan melebihi ukuran luasan uang logam.
i. Pendarahan pada tali pusat tidak berhenti walaupun sudah di tekan.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar